Selasa, 06 September 2011

AJISAKA SESEPUH JAWADWIPA DAN PENGHUNI AWAL PULAU JAWA (dua)

Karena data yang disebutkan mengenai data sejarah Jawa hanyalah data yang berasal dari khasanah belaka,yang memang sejak dahulu,setidaknya pada masa hidup Raffles di Jawa,hingga sekarang banyak beredar.Yakni data massif yang kemudian lebih dikenal dengan kitab Jangka (ramalan) Jayabaya.Disebutkan bahwa notabene Jayabaya adalah keturunan raja besar dan berkuasa di Astina dan keturunan kelima dari Arjuna,putera Pandu Dewanata dan seterusnya....Dalam hal ini diungkapkan sebagai berikut:
Prabu Jayabaya adalah seorang raja besar dan berkuasa di Astina,berturunan kelima dari Arjuna,dan putera dari Pandu Dewa Nata,adik dari para keturunan lainnya yang telah berhasil memerintah,yaitu Abimanyu,Parikesit,Udayana,dan Gandra Yana.Sang punggawanya atau kepala menterinya adalah seseorang dengan semangat dan kemampuan tinggi,yang diutusnya untuk mendatangi dan memerintah negara-negara tetangganya.Di dalam perjalanan,dia mendarat di Pulau Jawa,yang menjadi kediaman sebuah generasi raksasa,dan tempat ini dikenal dengan nama Nusa Kendhang.Peristiwa ini terjadi pada tahun pertama Jawa,dan hal ini ditandai dengan Chandra Sangkala yang menggunakan kata-kata nir,abu,tanpo,jalan yang secara harfiah berarti "hampa","debu","tidak ada lain","kecuali laki-laki",dan secara metaforis menunjukkan angka 0001".


Kata-kata seperti "Astina" berikut tokoh-tokoh seperti "Arjuna","Pandu Dewanata" dan seterusnya adalah data dan tokoh yang berasal dari mahabarata dan dunia pewayangan.Sehingga kurang masuk akal jika kehadiran mereka berikut kerajaan dan nama tokoh-tokoh pahlawan India ini dianggap data sejarah nyata.Itupun kalaulah memang benar adanya pastilah berada entah di mana di India sana.


Meskipun berdasarkan data historis dari Arnold Toynbbe, di India pun pada masa-masa itu tidak mengenal nama kerajaan Astina,demikian juga tokoh-tokohnya,kecuali tokoh-tokoh dari suku Arya (Dravida dan Maurya) yang pada abad-abad berikutnya akan berkembang menjadi kerajaan Gupta (Candragupta Maurya).Selain itu pada bagian satu disebutkan bahwa Ajisaka notabene sejaman dengan Pangeran Siddharta Gautama (Sang Buddha) yang berasal dari kerajaan Kapilawastu (563-483 SM).Nama Jayabaya dikekalkan dalam kitab Mahabarata sebuah kakawin yang digubah oleh Empu Sedah (1157) dan diselesaikan oleh Empu Panuluh.Empu Panuluh sendiri juga terkenal menggubah kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya.Inilah yang menjadi kunci kepopuleran Jayabaya yang menjelma dalam beberapa serat ramalan (jangka) hingga saat ini.


Dalam cerita-cerita semi-historis mengenai pengembaraan Ajisaka,Raffles juga menyinggung asal nama "Jawa" yang konon nama Jawa berasal dari nama tanaman "jawa-wut" (juwawut),yang notabene dahulu merupakan makanan pokok penduduk Jawa.Disamping asal mula aksara Jawa.Berikut ini tulisan Raffles tentang hal tersebut:
Di tempat ini ia menemukan tumbuhan berbiji bernama jawa-wut,di mana pada saat itu menjadi makanan pokok bagi para penghuni Jawa,dan dari penemuannya itu dia mengubah nama negeri itu dari Nusa Kendhang menjadi Nusa Jawa.Dalam penelusurannya terhadap pulau itu,dia kemudian menemukan mayat dari dua orang raksasa,yang masing-masing memegang sehelai daun dengan tulisan di atasnya,di mana salah satunya tertulis dalam bahasa purwa (kuno) dan yang lain dalam karakter tulisan Siamese.Kemudian ia menggabungkan tulisan-tulisan itu,kemudian membentuk aksara Jawa yang terdiri dari dua puluh aksara.


Sekali lagi,kita mungkin tidak harus meyakini akan kisah ini.Hanya saja kisah-kisah massif ini menarik mengingat sumber lain yang bisa menjadi rujukan yang pas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Satu misalnya bahwa sangat kurang masuk akal bahwa nama tumbuhan "juwawut" dinisbatkan sebagai nama pulau Jawa,hanya dengan mengasumsikan bahwa tanaman itu dahulunya merupakan makanan pokok penghuni Jawa.Alasan bahwa juwawut sebagai makanan pokok penghuni Jawa,hemat kami juga kurang masuk akal,mengingat bahwa biji juwawut amat sangat kecil-kecil sehingga amat sangat sulit untuk diolah menjadi makanan.Satu kenyataan bahwa di Jawa sampai sekarang masih bisa ditemukan tanaman juwawut,tetapi kenyataannya juwawut tidak banyak diolah menjadi sumber makanan.Apalagi menjadi makanan pokok,sedangkan budidaya tanaman padi notabene sudah jauh berkembang di Jawa pada masa sebelum itu,sebagaimana tidak masuk akal jika Raffles menyatakan bahwa juwawut sebagai makanan pokok penghuni Jawa pada masa itu.


Mengenai asal nama Jawa sendiri,R.Ng.Rangga Warsita dalam Serat Paramayoga yang juga merujuk pada kisah perjalanan Ajisaka (kaum Brahmin) di Tanah Jawa,bahwa "jawa" berasal dari kata "dawa" yang berarti panjang atau pulau yang masih panjang.Mengingat bahwa pada masa itu antara Pulau Jawa dan Sumatra masih menjadi satu kesatuan.Bahkan dimungkinkan juga masih menyatu dengan Pulau Bali serta Kepulauan Nusa Tenggara Barat.Jadi pulau ini memang sangat panjang membentang dari Sabang sampai Kepulauan Nusa Tenggara Barat.Dengan pertimbangan lain bahwa dalam ejaan lama,ketika orang menulis "jawa" harus disertai huruf "D",yaitu "djawa".Namun,alasan-alasan ini juga kurang masuk akal.Hanya saja kenyataan bahwa sejak saat ini,sepengetahuan kami belum ada satu buku pun yang membahas mengenai asal-usul nama Jawa dan perihal Ajisaka,selain dari khasanah kisah-kisah.

1 komentar:

  1. Casino Slots - Mapyro
    Find Casino Slots (Mapyro) location in Stateline, 과천 출장샵 IN. 전라북도 출장샵 Get directions, reviews 안양 출장마사지 and information 이천 출장샵 for Casino Slots in 경상북도 출장샵 Stateline, IN.

    BalasHapus